Mangrove adalah jenis tanaman yang
hidup dan tumbuh di sekitar pasang surut pantai. Jadi, pertumbuhan pohon jenis
ini sangat bergantung oleh pasang surut air laut. Banyak masyarakat yang
sebenarnya salah mengartikan sebutan pohon bakau untuk mangrove, karena istilah
bakau sendiri adalah salah satu spesies penyusun hutan mangrove yaitu
Rhizophora sp. Sedangkan istilah mangrove ditujukan untuk segala tanaman tropis
yang memiliki karakteristik dapat hidup dan tumbuh di daerah pinggiran pantai.
Tumbuhan mangrove ini cukup unik
karena kemampuannya hidup di antara daratan dan lautan. Pada kondisi yang
sesuai, mangrove akan membentuk kawasan hutan yang produktif dan ekstensif.
manfaat yang sangat berguna yang bisa
didapatkan jika kita melakukan teknik budidaya dan pemeliharaan yang baik, kita
dapat memanfaatkan pohon mangrove untuk kepentingan rumah tangga dan industri.
Fungsi Ekosistem Mangrove
Keberadaan ekosistem mangrove ini sangat penting sebab ia memiliki beberapa fungsi yang nyata terhadap organisme lainnya diantaranya adalah :
Keberadaan ekosistem mangrove ini sangat penting sebab ia memiliki beberapa fungsi yang nyata terhadap organisme lainnya diantaranya adalah :
Ø Fungsi Fisik Hutan Mangrove
1.
Sebagai penjaga garis pantai juga
tebing sungai agar terhindar dari erosi atau abrasi.
2.
Memacu percepatan perluasan lahan.
3.
Mengendalikan intrusi dari air laut.
4.
Berperan sebagai pelindung daerah
belakang hutan mangrove dari pengaruh buruk hempasan gelombang juga angin yang
kencang.
5.
Sebagai kawasan penyangga dari
rembesan air lautan.
6.
Sebagai pusat pengolahan limbah
organik.
Ø Fungsi Ekonomis Hutan Mangrove
1.
Sebagai sumber kayu untuk bahan
bakar juga bahan bangunan bagi manusia.
2.
Sebagai penghasil beberapa unsur
penting seperti obat-obatan, minuman, makanan, tannin juga madu.
3.
Sebagai lahan untuk produksi pangan.
Ø Fungsi Biologis Hutan Mangrove
1.
Sebagai tempat untuk mencari
makanan, tempat memijah, tempat untuk berkembang-biak berbagai organisme
seperti ikan, udang dan lain-lain.
2.
Sebagai salah satu sumber plasma
nutfah
Persemaian dan Pembibitan Mangrove
1. Pengumpulan Buah
Sebelum melakukan persemaian, lakukanlah pengumpulan buah mangrove terlebih dahulu untuk dijadikan bibit tanaman mangrove.
Sebelum melakukan persemaian, lakukanlah pengumpulan buah mangrove terlebih dahulu untuk dijadikan bibit tanaman mangrove.
2.
Penyiapan bibit
- bibit mangrove diusahakan berasal dari lokasi setempat atau lokasi terdekat
- bibit mangrove disesuaikan dengan kondisi tanahnya
- persemaian dilakukan di lokasi tanam untuk penyesuaian
dengan lingkungan setempat
Add caption
3.
Pemilihan bibit mangrove
Penanaman mangrove dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: menanam langsung buahnya, cara ini memiliki tingkat keberhasilan antara 20-30%. Cara lain adalah melalui persemaian bibit, dengan tingkat keberhasilan antara 60-80%.
Untuk memperoleh bibit mangrove yang baik, pengumpulan buah (propagule) dapat dilakukan antara bulan September hingga bulan Maret, dengan karakteristik sebagai berikut berdasarkan jenis tanaman mangrove:
Penanaman mangrove dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: menanam langsung buahnya, cara ini memiliki tingkat keberhasilan antara 20-30%. Cara lain adalah melalui persemaian bibit, dengan tingkat keberhasilan antara 60-80%.
Untuk memperoleh bibit mangrove yang baik, pengumpulan buah (propagule) dapat dilakukan antara bulan September hingga bulan Maret, dengan karakteristik sebagai berikut berdasarkan jenis tanaman mangrove:
- Bakau (Rhizophora spp.), buah sebaiknya dipilih dari pohon yang telah berusia di atas 10 tahun, buah yang baik dicirikan oleh hampir lepasnya bonggol buah dan batang buah, ciri buah yang sudah matang untuk jenis :
- bakau besar (Rhizophora mucronata): warna buah hijau tua atau kecoklatan dengan kotiledon (cincin) berwarna kuning
- bakau kecil (Rhizophora apiculata): warna buah hijau kecoklatan dan warna kotiledon merah.
- Tancang (Bruguiera spp.), buah dipilih dari pohon yang berumur antara 5-10 tahun, ciri buah yang matang: batang buah hampir lepas dari bonggolnya
- Api-api (Avicennia spp.), bogem (Sonneratia spp.) dan bolicella (Xylocarpus granatum)
- ciri buah yang matang: warna kecoklatan, agak ketas dan bebas dari hama penggerek
- lebih baik buah yang sudah jatuh dari pohon
4.
Persemaian bibit mangrove
- Pemilihan tempat:
- lahan yang lapang dan datar,
- dekat dengan lokasi tanam,
- terendam air saat pasang, dengan frekuensi lebih kurang 20-40 kali/bulan, sehingga tidak memerlukan penyiraman.
- Pembuatan bedeng persemaian
- ukuran bedeng disesuaikan dengan kebutuhan, umumnya berukuran 1 x 5 meter atau 1×10 meter dengan tinggi 1 meter,
- Bedeng diberi naungan ringan dari daun nipah atau sejenisnya,
- Media bedengan berasal dari tanah lumpur di sekitarnya,
- Bedeng berukuran 1 x 5 meter dapat menampung bibit dalam kantong plastik (10 x 50 cm) atau dalam botol air mineral bekas (500 ml) sebanyak 1200 unit, atau 2.250 unit untuk bedeng berukuran 1 x 10 meter.
5.
Pembibitan Mangrove
- Buah disemaikan langsung ke kantong- kantong plastik atau ke dalam botol air mineral bekas yang sudah berisi media tanah.
- Sebelum diisi tanah, bagian bawah kantong plastik atau botol air mineral bekas diberi lubang agar air yang berlebihan dapat keluar.
- Khusus untuk buah bakau (Rhizopora spp.) dan tancang (Bruguiera spp.), sebelum disemaikan sebaiknya disimpan dulu di tempat yang teduh dan ditutupi dengan karung basah selama 5-7 hari. Hal ini bermanfaat untuk menghindari batang bibit
0 komentar:
Posting Komentar